Wednesday, October 6, 2010
Tempat makan enak di jakarta
Kejutan menyenangkan lainnya adalah sup bebeknya—kaldu yang tampil perkasa
(dok. Agromedia)
The Ubud Building
Jl. Agus Salim 132
Menteng
Jakarta Pusat
Tel. 391 8016 (RSVP), 391 7965, 391 8091
Bahkan bila frasa “Bebek Bengil” (atau ‘tengil’) mengingatkan Anda pada diskotek pertama yang pernah Anda kunjungi—ah Anda tahu maksud saya—tipe dengan kilatan cahaya biru terang yang membuat Anda berganti baju belasan kali sebelum akhirnya berani menghadapinya—jangan dulu mencoret yang satu ini dari daftar Anda. Jika Anda bisa melewati dekorasi yang megah namun anakronistis—apa yang terjadi dengan warung-warung kalem pinggir jalan?—Bebek Bengil masih piawai mengolah bahan-bahannya: bebek dengan kegaringan yang tepat, tak kuyup berminyak, disajikan dengan sambal matah Bali serta urap (sayur rebusan yang renyah berbalur parutan kelapa) yang mantap. Sungguh klasik.
Kejutan menyenangkan lainnya adalah sup bebeknya—kaldu yang tampil perkasa, dengan aksen potongan melon, berlimpah dengan jahe dan arak (memberi sentuhan ciamik yang membumi)—dan hidangan laut panggang yang terdiri atas udang windu, kakap, tuna, dan cumi, disuguhkan dalam langgam Mediterrania dengan zucchini serta paprika merah dan hijau, tapi sungguh sangat Bali dari segi cita rasa (tarik urat antara Barat dan Timur yang sama-sama menahan diri).
Apabila Anda penggemar Nasi Bali, silakan pergi ke tempat lain. Campuran mujarab yang khas bagi sajian ini—yakni kacang goreng yang kulitnya masih mendesis panas dan ikan teri goreng—diturunkan ke tingkat yang nyaris tak dapat diterima dengan penggunaan kacang Bali standar; dan daging pedasnya sama-sekali tak pedas.
Lukisan-lukisan lanskap bertema Indonesia Molek di dalam ruangan, yang sungguh menjemukan, dan dengan bingkai yang lebih membosankan lagi, berusaha memaku tempat ini pada suatu standar kemewahan tertentu. Seperti diperkirakan, upaya ini segera dikalahkan oleh ruang depan mereka (yang bahkan tak melakukan upaya apa pun).
Saya sarankan Anda duduk di luar, di taman, tempat Anda bisa mengelak dari ambisi ruang makan yang berlebih-lebihan dan sedikit mengganggu, dengan bangku-bangku panjang dan warna coklat kelam serta jingga megah yang tak berjiwa—seperti restoran hidangan laut yang didandani mati-matian, tak yakin tentang apa yang harus mereka lakukan dengan uang mereka. Tapi bebeknya, oh, bebeknya… cukuplah saya bicara.
Harga: sekitar Rp 200.000 – Rp 250.000 untuk bertiga
Jam buka: 11.00 – 22.00
Aturan busana: santai
Atmosfer: mewah tak sampai
Alkohol: ya
Metode pembayaran: menerima semua kartu kredit utama
Diulas pada: April 2009
Soto Betawi Sumsum H. Agus
Terkenal dengan sop kaki sapinya, yang mengandung kelenjar getah bening kaki sapi, yang diketahui memberi tambahan rasa kepada kaldu yang kaya susu.
(Doc NCC)
Jl. Barito I (pada deretan yang sama dengan Pasar Burung)
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Tel. 0812 1386060
Juga terkenal dengan sop kaki sapinya, yang mengandung kelenjar getah bening kaki sapi, yang diketahui memberi tambahan rasa kepada kaldu yang kaya susu.
Harga: seporsi soto Betawi Rp 15.000
Jam buka: 08.30 – 17.00
Il Mare
Other stars of the show include the gloriously simple-sounding half moon ravioli (plump little purses of ricotta, spinach and tomato sauce) and the risotto with cepe mushroom, tomato and parsley.
Sup Kepiting (VIVAnews/Mutia Nugraheni)
Basement Floor, Mulia Hotel
Jl. Asia Afrika
Tel. 574 7777 ext. 4502,
4546, 4804
This impossibly large place that harks back to the 90’s is the enduring Italian institution you’ve almost forgotten. If you can go past the bold splashes of colour, handmade glassworks and generally riotous accents — which strangely work, paired with a few intimately-lit sections that raise the romantic factor — you’ll realize there is a serious kitchen behind all the theatrics.
Given the refusal, it seems, to play it safe, restraint is apparent in the menu. Asparagus, especially, gets respectful treatment from Chef Flavio Manzoni: the warm asparagus with roasted bell pepper and pecorino makes for a lovely, light appetizer, full of subtle flavours. Its peer, the asparagus and green pea soup with poached lobster and truffle cream, lacks a necessary layer of depth but is pleasant enough. Gorgeous is the fettucine with seared Canadian scallops, raisins and braised shallots in brown butter emulsion—the scallops are of the right quantity and size as not to overwhelm, the raisins and braised shallots add zest, and the brown butter infuses without coddling. Equally successful is the stuffed chicken breast—given that it is, after all, chicken breast—that yields a lush overflowing of porcini mushroom and boursin farce, balanced with a soft but full-bodied potato puree subtly scented with the chicken’s natural jus and Alba truffles. Lovely.
Other stars of the show include the gloriously simple-sounding half moon ravioli (plump little purses of ricotta, spinach and tomato sauce) and the risotto with cepe mushroom, tomato and parsley. The veal scaloppini is pounded thin and adorned—again, austerely—with a drizzle of lemon and capers, over a judicious pairing with grilled vegetables and seared potato gnocchi.
A dessert of flourless chocolate cake is a bit of a let down, with clashing textures and architectonics that do little to alleviate the modesty of its size, but thankfully, not enough of a disappointment to write off the superb overall experience. A thoughtful wine list and absolutely first rate service further enhance.
Brunch addicts can expect everything from sushi, dim sum and foie gras to kebab, hummus and cheeses of all kinds, where, you will be surprised, it is the non-Italian fare that quietly dazzles.
Price range: Around Rp 1,000,000 for 2
Operating hours: 12:00 -14:30 (lunch);
18:00 – 22:30 (dinner)
Brunch: Sunday only (11:00 – 14:30) Rp 299,000++/person
with free-flow drink (sparkling wine, red and white wine, chocolate martini,
Bloody Mary); Rp 265,000++/person without free flow
Dress code: smart
Atmosphere: Californian contemporary
Alcohol: extensive wine list
All major credit cards accepted
Reviewed: September 2007
Sunda Kelapa
The food hasn’t let up one bit: the kangkung in belachan sauce remains the best in town, topped as in yesteryear, with scads of fragrant, semi-crushed roasted garlic
(http://ikaray.net/resep/kangkungtauco.jpg)
Jl. Ancol Barat IV no. 28/29
Pelabuhan Sunda Kelapa
Jakarta Utara
Tel. 692 4954, 690 8765
The 37-year old Sunda Kelapa cannot be more improbably located (in the middle of the city’s most barren gastronomic point, a maze of industrial waste that makes up the area, or what was left of it, of the old harbour) or impossibly low-key (though now it does have some kind of signage). When you do see it, you’ll find it standing almost surreally reminiscent of a beachside road seafood shack with its sad, blinking fairy lights strung between the roof and the window against a de Chirico sky. Best to enter through Jl. Parangtritis, turn left at the “BCA” intersection, cruise along until end of street and turn right in the direction of the old port. It’s on the left hand side.
Inside it is a different world altogether — with a very New Order (“Orba”-esque) sensibility from its stiff, leather bound menu right down to its framed celebrity signatures-dotted walls. The colour scheme is government-esque green, its décor basic but very clean, its lighting slightly dim and claustrophobic (although I have to say the room is extremely well air-conditioned).
The food hasn’t let up one bit: the kangkung in belachan sauce remains the best in town, topped as in yesteryear, with scads of fragrant, semi-crushed roasted garlic; ditto the grilled squid in sweet garlicky butter sauce. Despite its cloying, monochromatic sweetness, the king prawn with spicy Padang sauce, which is deep-fried in such a way that you can eat the whole thing from head to tail, has a way of growing on you. The fresh orange juice with coconut meat is an ideal accompaniment. Strictly for the most dedicated of foodies.
Price range: Around Rp 300,000 – Rp 400,000 for 4
Operating hours: 11:00 – 22:00
Dress code: casual
Atmosphere: duck egg green casual
Alcohol: N/A
All major credit cards accepted
Reviewed: December 2007
Sumber artikel : Jakarta Good Food Guide oleh ;http://www.laksmipamuntjak.com/
dipublikasikan oleh vivanews.com
"Klik di gambar atau tulisan2 diatas/dibawah ini ! "/"Click on Pictures or Text on above/below " :
SELAMAT DATANG ...
Situs blog “Berita harianku” adalah situs blog yang berisi aneka informasi meliputi: berbagai macam artikel menarik dan unik yang diambil dari berbagai situs, informasi berita harian dari berbagai situs : kompas, liputan 6, detik, media Indonesia , antara, tempo dll, juga terdapat aneka link situs informasi seputar kesehatan, pengetahuan, kuliner, wisata, serta info-info menarik lainnya yang bermanfaat untuk Anda.
Situs blog “Berita harianku “ hadir untuk membantu memberikan layanan aneka informasi bermanfaat bagi Anda, bukan bermaksud untuk “menjiplak”/”mengcopy” artikel, melainkan untuk membantu mengumpulkan berbagai artikel menarik dari berbagai situs agar semakin banyak diketahui masyarakat luas. Turut berperan dalam memperhatikan kode etik jurnalistik serta hak cipta, dengan cara mencantumkan dan mempopulerkan situs asal sumber artikel serta penulisnya. Atas keberatan pemuatan artikel di situs blog ini, atau kritik dan saran, mohon kirim email ke aeroorigami@yahoo.com.
Segala bentuk layanan penjualan atau iklan di situs ini, bukan merupakan sebuah rekomendasi melainkan hanya sebagai penyampai informasi saja… Nikmati sajian informasi dari situs blog “Berita harianku” dan…Jadikan situs ini sebagai “teman” bacaan online Anda setiap harinya..!
_________________________________________________________________________________________
1 comment:
Wah menarik sekali boleh juga di coba nih....
Post a Comment