Waterbom Bali. Namanya memang waterbom, dengan hanya satu huruf ‘o’. Bukan waterboom, dengan dua huruf ‘o’, sebagaimana yang ada di Jakarta atau Jawa Timur.
Soal penamaan yang beda ini, memang disengaja. Maman Lingga, general manager Waterbom Bali, mengatakan, hal itu semata-mata untuk lebih menggambarkan kedahsyatan arena rekreasi ini. Memang, menurut mereka yang pernah berekreasi ke tempat ini, Waterbom Bali jauh lebih dahsyat ketimbang waterboom di Jakarta dan Jawa Timur. Kedahsyatan itu bisa jadi disebabkan oleh tinggi dan panjangnya tempat meluncur.
Alhasil, Waterbom Bali kini menjadi objek rekreasi paling atraktif di Indonesia. Jadi, bila Anda ke Bali, sempatkan untuk merasakan kedahsyatan waterbom yang berada di jantung kawasan wisata Kuta ini. Kawasan rekreasi milik Santo Gulino, warga Italia-Amerika ini, pertama kali beroperasi pada akhir 1993. Kala itu, tempat ini hanya dikenal oleh wisatawan mancanegara. Tetapi kini, Waterbom Bali juga banyak dikunjungi wisatawan domestik, khususnya mereka yang berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa.
Awalnya, Waterbom Bali hanya dikemas untuk wisata petualangan, tetapi tentu saja dengan tidak mengabaikan unsur rekreasinya. Karena itu, di area seluas 3.800 meter persegi, wisatawan dimanjakan dengan berbagai atraksi dalam satu tempat. Selain petualangan, ada juga tempat untuk bersantai. Tempat untuk bersantai ini sekarang kerap digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu untuk menggelar acara mereka.
Mereka yang punya jiwa petualang, bisa menikmati atraksi smashdown yakni meluncur dari ketinggian sekitar 30 meter, dengan kecuraman hampir 90 derajat. Wisatawan meluncur di atas papan luncur sepanjang 75 meter tanpa alas apa pun. Rasanya, atraksi ini khusus ditujukan buat mereka yang bernyali besar.
Jika Anda bukan kelompok bernyali besar, cobalah atraksi lain yang lebih soft. Race track misalnya. Atraksi ini mirip smash down, tetapi agak rendah dan tidak terlalu curam. Jadi, tak begitu menakutkan. Belum punya nyali juga? Kalau begitu, bersiaplah menjajal boogie ride dan jungle ride. Dalam atraksi ini, Anda akan meluncur dari ketinggian sekitar 25 meter di arena luncur yang lurus sepanjang 75 meter.
Puas menikmati itu semua, cobalah atraksi teranyar yakni boomerang. Pada permainan ini, Anda bersama perahu karet seperti dilempar ke udara, tapi kemudian dijatuhkan lagi. Selanjutnya, Anda pun meluncur, syuurr… Semua atraksi ini berlangsung dalam waktu singkat. ”Namun ketegangan yang muncul ditambah rasa senang, membuat petualangan itu sulit dilupakan,” komentar Bara, pria asal Denpasar yang telah beberapa kali mengunjungi tempat ini.
Ada risikonya
Petualangan sebagaimana di Waterbom Bali tak bisa dilakukan di sembarang tempat karena berisiko tinggi. Karena itu, demi keamanan, seluruh peralatan yang dioperasikan di tempat wisata ini memiliki rekomendasi internasional dari White Water, sebuah perusahaan slide (tempat meluncur) yang berpusat di Amerika dan memang berhak mengeluarkan lisensi di bidang ini.
Walau begitu, kata Maman, setiap permainan, sekecil apapun, pasti ada risikonya. Karena itu, Waterbom Bali mengasuransikan setiap pengunjung dengan biaya tanggungan sebesar 32 ribu dolar AS bagi mereka yang meninggal atau cacat seumur hidup akibat kecelakaan dalam melakukan atraksi di tempat ini. ”Tetapi sekali lagi, semua fasilitas kita telah diuji kelayakan dan keamanannya, serta dijamin oleh lisensi White Water itu.” Lagi-lagi demi keamanan, pengunjung yang ragu, takut atau sakit, dilarang untuk mengikuti permainan yang menantang. Khusus untuk mereka disediakan arena permainan yang aman, misalnya lazy river.
Menikmati lazy river artinya Anda akan naik perahu karet di sebuah kolam yang airnya mengalir tenang seperti di sungai. Perahu karet itu pun melaju pelan mengikuti aliran sungai buatan itu. Pasangan suami-istri dengan anak balitanya paling kerap menikmati lazy river ini.
Waterbom Bali juga dilengkapi dengan arena bermain anak-anak, seperti kiddy park dan bombastic. Ini adalah kolam renang yang tidak terlalu dalam, dilengkapi tempat luncur yang hanya berketinggian sekitar lima meter. Di area ini, ada ember raksasa yang menampung sebanyak 1.200 liter air dan ember yang diletakkan di ketinggian sepuluh meter itu akan tumpah bila sudah terisi penuh. Biasanya, orang dewasa ikut berbaur dengan anak-anak di tempat ini.
Kini, Waterbom Bali menjadi salah satu arena wisata favorit di kawasan Kuta. Area rekreasi yang semula lebih banyak dikunjungi turis asing, kini justru lebih banyak dikunjungi wisatawan domestik. Data menunjukkan, Waterbom Bali setiap hari dikunjungi rata-rata 800 orang, 40 persennya adalah wisatawan domestik, 20 persen turis Australia, dan 10 persennya Eropa. Sisanya adalah wisatawan dari berbagai negara.
Karena kekhasan atraksinya, wisatawan yang datang ke Bali kerap merasa kurang lengkap bila tidak mengunjungi waterbom. Ahmad Najib, wisawatan asal Jakarta, mengaku, setiap kali berkunjung ke Bali, hampir tidak pernah melewatkan waterbom. ”Di Jakarta memang ada, tapi Waterbom Bali sangat luar biasa,” kata Najib yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Namun tak lama lagi, Najib tampaknya tak perlu jauh-jauh ke Bali untuk meluncur di waterbom. Seperti dikatakan Maman, perusahaan pengelola Waterbom Bali berencana membuka tempat rekreasi serupa di Jakarta, September mendatang. ”Tetapi konsepnya agak berbeda, karena yang di Jakarta ditujukan untuk rekreasi keluarga.” Jadi, untuk warga Jakarta, bersiaplah menyambut waterbom!
Ikuti Petunjuk Keselamatan
Keselamatan adalah hal utama. Itu pula yang diinginkan oleh pengelola Waterbom Bali. Mereka ingin, setiap pengunjung bisa menikmati setiap permainan dengan aman dan menyenangkan. Namun diakui, risiko tetap saja ada.
Karena itu, untuk menekan seminimal mungkin hal-hal yang tidak diinginkan, manajemen Waterbom Bali memasang peringatan di pintu masuk. Peringatan itu pada intinya meminta para pengunjung untuk selalu memerhatikan instruksi para penjaga keselamatan dan rambu-rambu yang ada di dalam area waterbom.
Seperti dikatakan General Manager Waterbom Bali, Maman Lingga, pihaknya menempatkan beberapa orang petugas pada setiap area permainan. Tujuannya tak lain untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Untuk atraksi meluncur misalnya, setidaknya ada dua orang petugas yang ditempatkan di setiap titik awal luncuran. Untuk pengunjung yang menderita kelainan jantung atau wanita yang sedang hamil tidak akan diizinkan untuk menjajal atraksi meluncur dari ketinggian (water sliding). Sebab, hal itu sangat membahayakan. Begitu juga anak-anak berusia 2-12 tahun, harus ditemani oleh orang dewasa jika ingin melakukan atraksi ini.
Atraksi water sliding, jelas Maman, juga hanya boleh diikuti oleh pengunjung dengan berat badan tidak lebih dari 85 kg. Mengapa begitu? Sebab, jika berat badan melampaui ketentuan, dikhawatirkan ia akan terlempar keluar dari jalur luncur.
Demi keamanan pula, papan luncur juga dibedakan warnanya. Warna hijau untuk pengunjung dengan berat badan di atas 70 kg namun tak lebih dari 85 kg, sedangkan warna biru untuk pengunjung dengan berat 70 kg ke bawah. Nah, buat Anda ingin menguji nyali di Waterbom Bali, pastikan tak sampai salah pilih warna ya!
Sumber : www.republika.co.id
SHARE ARTIKEL INI KE TEMAN-TEMAN ,.....
Temukan bacaan UNIK, menarik, aneka informasi unik menarik lainnya.. seputar wisata,kuliner,kesehatan,gaya hidup, Info hiburan dll. ! Situs yang pas sebagai teman “online” anda di internet setiap hari… Hanya di “BLOG BERITA HARIANKU “ disini: http://www.beritaharianku.blogspot.com
.
No comments:
Post a Comment