Saturday, May 31, 2008
Suiseki..Mencintai Alam lewat Imajinasi Batu
Suiseki termasuk salah satu hasil karya alam yang indah dan penuh misteri. Terbentuk secara alami dari proses penderitaan panjang lewat kekuatan alam selama ribuan–malahan sampai jutaan tahun. Waktu mengamatinya, para pehobi suiseki punya beragam imajinasi. Itu sebabnya, hobi unik ini bisa disebut sebagai seni imajinasi.
”Mengamati suiseki bisa memberikan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri,” sebut M. Paiman, ketua Perkumpulan Penggemar Suiseki Indonesia (PPSI). Dalam kekerasan bentuk dan kekuatan batu tadi terdapat kelembutan alami yang sangat memukau. ”Hati nurani terasa bergetar dan mampu membawa kedamaian dalam hati sanubari. Di sinilah, kita sadari betapa besarnya kekuasaan Tuhan Sang Maha Pencipta.”
Sejak awal, M. Paiman mengingatkan bahwa suiseki tak ada kaitannya dengan aliran agama atau kepercayaan. Filosofi yang agung itu didapat karena manusia mau mengenal lebih dalam tentang alam dan juga mau kembali ke alam. Dari situ, tentu saja semuanya balik lagi kepada keagungan Yang Maha Kuasa.
”Mengamati suiseki bisa dengan cara menyemprotkan air ke batu. Tiap batu punya karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang yang sepuluh menit kering, ada juga yang kering setelah tiga puluh menit kita semprot,” ujar Paiman berusaha memberi contoh.
Lalu di mana keindahannya ? Di sinilah letak seni imajinasi suiseki berjalan. Pada keadaan setengah basah, batu bisa memberikan beragam persepsi tentang alam. Keindahannya akan terlihat sejalan proses menguapnya air dari permukaan batu.
”Puncak kebahagiaan dalam menatap pemandangan itu umumnya dirasakan pada saat batu perlahan-lahan mulai mengering.
Berubah sedikit demi sedikit dari gelap menjadi terang. Ini persis dengan terbitnya mentari pagi yang membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya,” papar Paiman.
Kesabaran menanti datangnya momen seperti tadi merupakan intrik kedisiplinan yang kita bentuk dalam mengagumi suiseki. Pada saat ini, kolektor terbawa dalam bentuk ketenangan yang sempurna. Kalau sudah begini, nilainya tak bisa diganjar dengan uang. Kepuasan batin adalah jawaban segalanya.
Menurut Paiman, manusia itu bagaikan daun yang tertiup angin, mudah terpengaruh oleh emosi. Dengan memusatkan pikiran pada kekuatan dalam batu ini—dan belajar mengendalikan kekuatan yang kita pelajari dari kekuatan alam—banyak yang bisa kita resapi. Sebab, tiap batu yang beraneka ragam bentuknya itu sampai ke tangan kita setelah lewat perjalanan penderitaan panjang.
Penderitaan panjang sebuah batu itu terjadi selama ribuan, bahkan jutaan tahun. Selama itu, batu dibentuk alami lewat kikisan air sungai, derasnya air hujan, ganasnya gelombang laut dan dahsyatnya kekuatan alam.
Tampilan alami itu bukan tanpa cacat. Suiseki pun punya kekurangan dan kelemahan – seperti halnya manusia. Mereka yang biasa bertukar rasa dalam kontak batin dengan batu ini membentuk kecintaan alam yang dapat memperkuat iman dalam menghadapi ganasnya kehidupan. Pehobi suiseki umumnya menjadi orang yang rendah hati, pecinta kedamaian dan alam. Paling tidak, dia sadar bahwa segala sesuatu dicapai setelah lewat pengorbanan.
”Dan jangan lupa, kegemaran terhadap suiseki itu dilakukan tanpa merusak lingkungan. Ada beberapa kriteria utama yang harus diperhatikan sebelum memindahkan batu tadi dari alamnya,” ujar Budi Sulistyo, sekretaris jendral PPSI. Ada keseimbangan, kesebandingan, keiramaan, kekontrasan dan keharmonisan serta kemenyatuan.
Selain kriteria tadi, kekerasan batu juga tak bisa disepelekan. Suiseki yang mendekati sempurna, kekerasannya seharusnya lebih dari 4,5 skala MOHS. Suiseki juga tak boleh tergores oleh pisau saku. Sentuhan tangan manusia harus diminimalkan, kalau tak mau mengurangi penilaian.
Hadi Wijaya, kolektor suiseki asal Bogor mengaku kepincut suiseki sekitar tahun 1970-an. Dia mengaku banyak belajar pada orang Jepang. ”Pada dasarnya saya memang suka dengan batu-batu alam. Setelah belajar itu, saya makin serius menekuni hobi ini.”
Koleksi Hadi jumlahnya sudah ribuan. Untuk kualitas yang baik, katanya ”cuma” ada ratusan saja. Koleksi yang paling dia senangi adalah fosil batu asal Sungai Baliem, Papua. Fosil ini disebut Amonet. Umurnya lebih dari 170 juta tahun.
Untuk mendapatkan fosil batu itu, Hadi sudah tiga kali bolak-balik menyusuri sungai di kawasan Lembah Baliem itu. ”Saya pertama kali mencari pada 1993 dan terakhir tahun 1995. Kalau sekarang saya sudah nggak berani lagi. Waktu dulu saja saya diantar oleh polisi setempat.” Alasan keamanan tampaknya yang menjadi pertimbangan Hadi.
Saking sayangnya pada koleksi suiseki, Hadi pernah menampik tawaran 7.000 dolar AS. Ceritanya, ada kolektor asal Taiwan yang kepincut dengan ”Black Beauty”, salah satu koleksi suiseki miliknya. Batu indah ini didapat dari Sungai Umbilin, Padang. ”Batu ini pernah dapat nominasi pada Pameran Akbar Seni Suiseki Nasional 1996, 31 Agustus—8 September 1996, di Istora Senayan Jakarta.”
Kata Hadi, secara garis besar bentuk suiseki dapat dibedakan menjadi enam kelompok besar, yaitu pemandangan alam, simbolik, abstrak, indah serat, indah warna dan fosil. Bisa dikatakan bahwa kelompok pemandangan alam, simbolik dan abstrak punya keindahan karena ungkapan dan imajinasi manusia. Sedang sisanya punya keindahan karena pancaran suisekinya sendiri.
Kalau dikaji secara mendalam, pembagian kelompok tadi hanyalah bersifat garis besar. Sebab masih banyak variasi suiseki yang lain. Perkembangannya mirip dengan tampilan gaya seni dasar bonsai. Dengan begitu, penerapan pengelompokan suiseki sudah sepantasnya diberlakukan secara longgar dan tak kaku. Jangan lupa, nilai keindahan kadang-kadang diterima secara objektif dan bisa juga ditampilkan secara abstrak.
(SH/bayu dwi mardana)sinarharapan.co.id
"Klik di gambar atau tulisan2 diatas/dibawah ini ! "/"Click on Pictures or Text on above/below " :
SELAMAT DATANG ...
Situs blog “Berita harianku” adalah situs blog yang berisi aneka informasi meliputi: berbagai macam artikel menarik dan unik yang diambil dari berbagai situs, informasi berita harian dari berbagai situs : kompas, liputan 6, detik, media Indonesia , antara, tempo dll, juga terdapat aneka link situs informasi seputar kesehatan, pengetahuan, kuliner, wisata, serta info-info menarik lainnya yang bermanfaat untuk Anda.
Situs blog “Berita harianku “ hadir untuk membantu memberikan layanan aneka informasi bermanfaat bagi Anda, bukan bermaksud untuk “menjiplak”/”mengcopy” artikel, melainkan untuk membantu mengumpulkan berbagai artikel menarik dari berbagai situs agar semakin banyak diketahui masyarakat luas. Turut berperan dalam memperhatikan kode etik jurnalistik serta hak cipta, dengan cara mencantumkan dan mempopulerkan situs asal sumber artikel serta penulisnya. Atas keberatan pemuatan artikel di situs blog ini, atau kritik dan saran, mohon kirim email ke aeroorigami@yahoo.com.
Segala bentuk layanan penjualan atau iklan di situs ini, bukan merupakan sebuah rekomendasi melainkan hanya sebagai penyampai informasi saja… Nikmati sajian informasi dari situs blog “Berita harianku” dan…Jadikan situs ini sebagai “teman” bacaan online Anda setiap harinya..!
_________________________________________________________________________________________